Kuliah Umum Mahasiswa: Implementasi Transformasi Teknologi Kesehatan Melalui Program Satu Sehat

Semarang – Kegiatan kuliah umum bertema Implementasi Transformasi Teknologi Kesehatan Melalui Program Satu Sehat digelar pada Kamis, 7 November 2024. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, dengan menghadirkan peserta secara daring melalui Zoom Meeting dan secara luring di Aula ICD 10 Lantai 4, Gedung Jurusan RMIK, Poltekkes Kemenkes Semarang.

Kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa terkait pentingnya transformasi digital dalam sektor kesehatan di Indonesia, khususnya mengenai inisiatif Satu Sehat yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan sistem kesehatan yang lebih terintegrasi dan berbasis teknologi.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi kesehatan di Indonesia. Bapak Setiaji, S.T, M.Si ,Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, membuka kuliah umum dengan menjelaskan mengenai visi dan misi dari Program Satu Sehat yang menjadi bagian integral dari transformasi digital di sektor kesehatan.

Selain itu, Ibu Diana Barsasella, ST, SKM, S.Kom, M.K.M, Ph.D ,Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang juga merupakan praktisi di bidang teknologi kesehatan, memberikan perspektif dari sisi pendidikan dan implementasi di lapangan. Ibu Diana menyoroti pentingnya kesiapan tenaga kesehatan, khususnya tenaga medis, dalam mengadopsi teknologi baru. “Implementasi teknologi dalam dunia kesehatan harus didukung dengan pendidikan dan pelatihan yang memadai, agar tenaga kesehatan dapat memaksimalkan potensi teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan,” kata Ibu Diana.

Kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang, baik secara langsung di Aula maupun secara daring. Format hybrid yang dipilih memungkinkan mahasiswa dari berbagai angkatan untuk mengikuti kegiatan ini, meski berada di lokasi yang berbeda. Hal ini memudahkan mahasiswa yang berada di luar kota kegiatan praktik kerja lapangan atau memiliki keterbatasan waktu untuk tetap dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan akademik.

Dalam sesi tanya jawab, banyak mahasiswa yang antusias bertanya mengenai tantangan yang dihadapi dalam implementasi Program Satu Sehat, serta bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi dalam transformasi digital di sektor kesehatan. Para narasumber dengan sabar menjelaskan berbagai langkah dan peluang yang dapat diambil oleh generasi muda untuk terlibat, baik melalui penelitian, pengembangan aplikasi kesehatan, hingga kontribusi dalam program-program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

Kegiatan ini diakhiri dengan penekanan pada pentingnya kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta dalam mempercepat implementasi teknologi kesehatan di Indonesia. Program Satu Sehat diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan, memudahkan akses informasi, serta mempercepat proses pengobatan dan diagnosis di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan diadakannya kuliah umum ini, Poltekkes Kemenkes Semarang berharap dapat menumbuhkan kesadaran dan minat mahasiswa terhadap inovasi teknologi di sektor kesehatan, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan di masa depan.